Jember (02/10) – Mitigasi Banjir di Desa Semboro dilakukan bergotong royong antara tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Universitas Terbuka (UT) Jember dan warga RW 25 Desa Semboro, serta siswa-siswi yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR) SMKN 8 Jember dan Tim Adiwiyata SMPN 1 Semboro. Kegiatan berbasis Restorasi (pengembalian fungsi semula/pemugaran) dan Konservasi (pelestarian alam secara berkala). Kegiatan ini kompak dilaksanakan oleh ketiga elemen masyarakat yang saling bahu membahu, yakni Mahasiswa, Warga, dan Pelajar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program PPK Ormawa UT Jember yang berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan subproposal berjudul: “Penanganan Mitigasi Bencana Banjir Berdasar Rasio Hazard dan Vulnerability dengan Instalasi Biopori; Konservasi dan Restorasi Lingkungan Desa Semboro.” Alasan program pengabdian masyarakat oleh PPK Ornawa dilaksanakan untuk menekan potensi banjir yang kerap melanda Desa Semboro yang terjadi 3 kali dalam setahun.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua pekan, yakni hari Minggu, 20 September 2025 dan Sabtu-Minggu, 27-28 September 2025. Kegiatan ini mendapat respon positif dari berbagai elemen masyarakat yang tentu saja dapat memberikan dampak bagi masyarakat utamanya dalam penanggulangan banjir.
“Desa Semboro merupakan wilayah dataran rendah yang rawan banjir. Hal ini disebabkan beberapa hal, seperti alih fungsi lahan rawa menjadi perumahan warga yang menyumbat daya serap air dalam tanah. Selain itu, meski banjir yang terjadi bukanlah banjir arus deras, nmelainkan banjir genangan. Tetap saja genangan tersebut dapat merugikan dan mengganggu aktivitas warga karena tanah sekitar area sungai merupakan tanah lempung yang memiliki daya serap kecil membuat air yang meluber akan menggenang lebih lama,” ujar Manto salah satu penggerak penanggulangan di daerah Semboro.
Salah satu warga RW 25, Bapak Bambang memberikan apresiasi positif dan harapan dalam kegiatan ini untuk kedepannya. “Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan mahasiswa ini. Lingkungan jadi lebih bersih, sungai tidak tersumbat, dan adanya biopori memberi harapan baru supaya banjir genangan tidak semakin parah. Semoga kegiatan mahasiswa UT Jember bisa terus berlanjut dan tidak berhenti sampai sini saja,” ungkapnya dengan penuh harapan.
Respon serupa datang dari para pelajar. Adisti siswi SMKN 8 Jember, mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. “Saya senang bisa ikut kerja bakti bersama kakak-kakak mahasiswa dan warga. Saya jadi tahu cara membuat biopori dan pentingnya menjaga lingkungan agar tidak banjir,” tuturnya. Melalui kerja sama mahasiswa, warga, dan pelajar, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan sekaligus menjadi langkah awal menuju Desa Semboro Tangguh Bencana.
Dengan adanya kegiatan kerja bakti bersama ini, mahasiswa UT Jember berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat hubungan antara UT Jember dan masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat. Melalui sinergi yang dilakukan, UT Jember dan Desa Semboro berharap mampu mewujudkan cita-cita menjadi Desa Iklim yang tangguh menghadapi bencana banjir. Kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa untuk tidak hanya mengembangkan diri di lingkungan akademis, tetapi juga mengasah kepedulian sosial dan jiwa pengabdian kepada masyarakat. (dio dan winda)