Masa akhir sekolah atau kelas XII di SMA/SMK/MA merupakan masa yang begitu menggembirakan juga menyedihkan, karena masa sekolah merupakan masa yang menyenangkan untuk belajar dan bermain bersama kawan-kawan. Namun, mendekati ujung kelulusan menjadi siswa/siswi SMA/SMK/MA menjadi kegalauan yang luar biasa bagi para siswa. Di antara kegalauan tersebut pasti ada pilihan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi (berkuliah) atau bekerja. Kedua pilihan ini selalu menjadi dilema di mata siswa karena di satu sisi, ketika memilih untuk berkuliah banyak diantara mereka bukan dari kalangan keluarga yang mampu menyisihkan uangnya untuk pendidikan tinggi. Hal ini didukung dengan tingkat pembiayaan perkuliahan yang cukup tinggi dimana di Indonesia sendiri masuk dalam salah satu dari 30 negara yang memiliki biaya pendidikan tinggi yang cukup mahal yang tentunya akan sulit menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Jika mereka bekerja, bayang-bayang menjadi buruh yang sulit meniti karir karena tingkat pendidikan yang rendah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi siswa. Meski diketahui bahwa biaya pendapatan Indonesia berada di peringkat ketiga di ASEAN, tetapi biaya hidup yang juga sangat tinggi utamanya perihal perumahan misalnya.
Tentu keresahan ini juga didengar oleh Universitas Terbuka yang sudah dikenal sebagai perguruan tinggi dengan fleksibilitas yang tinggi. Oleh karena itu, Universitas Terbuka Jember mengundang guru-guru Bimbingan Konseling (BK) pada sekolah SMA/SMK/MA yang berada di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang untuk memberikan pandangan tentang perkuliahan di Universitas Terbuka. Disini, para Guru BK coba dicerahkan tentang konsep perkuliahan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja sehingga meski para siswa yang nantinya akan meniti karir dan bekerja setelah selesai masa studi Sekolah Menengah, mereka juga dapat belajar di pendidikan tinggi tanpa mengganggu karir sedikitpun. Hal ini justru akan semakin meningkatkan kompetensi keahlian para siswa-siswi tersebut karena proses pembelajaran yang juga dapat langsung dipraktikkan di tempat kerja mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi, yakni di SMA Negeri 1 Jember yang dilaksanakan pada 15 Februari 2024, di Ambulu pada 17 Februari 2024, dan di SMK Negeri 1 Lumajang pada 19 Februari 2024.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari guru BK dari Kabupten Jember dan Lumajang. Universitas Terbuka Jember dan para guru BK yang membuka ruang diskusi seputar UT mendapatkan respon positif dimana para guru ingin mengetahui lebih lanjut perihal perkuliahan secara online. "Bagaimana proses pembelajaran online di Universitas Terbuka dan biayanya? Karena para orang tua siswa ingin sekali anaknya berkuliah tetapi biayanya cukup tinggi? Apa saja beasiswa yang dapat menjangkau para siswa?" kata Fibriana dalam pertemuan MGBK di Kabupaten Lumajang. "Tentu saja berkuliah di UT membuka peluang bagi semua orang dan banyak sekali beasiswa yang ditawarkan UT salah satunya adalah CSR melalui pendaftaran SNBP dan juga beasiswa KIP Kuliah atau dari pemerintah kabupaten setempat yang bekerja sama dengan UT." jawab Barokah selaku Direktur Universitas Terbuka Jember.
Selain pertemuan membahas tentang perkuliahan di UT, pada pertemuan ini juga ditekankan tentang beasiswa yang diberikan oleh Universitas Terbuka, yakni beasiswa CSR melalui program skema SNBP yaitu seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur prestasi. Pada program ini, di Universitas Terbuka Jember membuka 2 program studi yang dapat dipilih oleh para calon mahasiswa, yakni program studi Pariwisata dan Ilmu Komunikasi. Bagi mahasiswa yang lolos SNBP akan otomatis mendapatkan beasiswa ini dan mendapatkan pendidikan gratis selama 8 semester yang dimulai pada Tahun Ajaran 2024/2025 tepat saat mereka lulus masa sekolah. Para siswa akan mendapatkan skema pendidikan tatap muka dan online. Ditambah lagi, mahasiswa juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan yang akan mengembangkan minat dan bakat dari para mahasiswa penerima beasiswa. Mereka juga akan dibina dan dibimbing agar menghasilkan lulusan yang mampu bersaing baik di dunia industri, pendidikan, dan profesional lainnya.
Sudah tidak diragukan lagi, bahwa memang Universitas Terbuka memang kampus yang mampu menjangkau siapapun dan berdedikasi untuk dapat memajukan pendidikan Indonesia. Tentunya ini sebuah harapan besar, harapan bersama seluruh warga Indonesia untuk mewujudkan Generasi Emas di tahun 2045 mendatang. (Dio)