Minggu pagi merupakan waktu bagi para masyarakat untuk berkumpul, berolahraga, berbelanja, serta rekreasi dalam kegiatan Car Free Day atau yang sering disebut sebagai CFD. Kegiatan yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai daerah di kabupaten atau kota yang berpusat di alun-alun daerah dimanfaatkan Universitas Terbuka untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Kegiatan yang bertajuk Registrasi Keliling dan Marketing Universitas Terbuka, membuka booth untuk melakukan registrasi dan layanan informasi bagi masyarakat luas yang datang dalam kegiatan CFD tersebut. Kegiatan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama dilakukan pada hari Minggu tanggal 28 Januari 2024 yang menyasar warga di sekitar wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Booth Universitas Terbuka Jember ditempatkan di Alun-Alun Kraksaan dan Alun-Alun Lumajang yang berada di depan SD Negeri Ditotrunan 1 Lumajang. Tahap kedua dilakukan di Kabupaten Bondowoso yang ditempatkan di depan Monumen Gerbang Maut Alun-Alun Bondowoso dan di Kota Probolinggo yang ditempatkan di depan pintu alun-alun Kota Probolinggo. Tahap kedua dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 4 Februari 2024. Sedangkan tahap ketiga kegiatan Registrasi Keliling dan Marketing Universitas Terbuka dilaksanakan di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo yang terletak di Alun-Alun Blambangan dan Alun-Alun Kabupaten Situbondo.
Dengan Universitas Terbuka datang dan dekat ke masyarakat, kampus dengan jumlah mahasiswa terbesar ini ingin mensosialisasikan bahwa pendidikan tinggi merupakan hak setiap orang, sama halnya dengan pendidikan dasar dan menengah. Karena dengan pendidikan tinggi, selain karir dan kehidupan masyarakat akan lebih baik, tapi akan membentuk pola pikir masyarakat yang lebih cerdas, kritis, analitis, dan juga kompeten terhadap bidang yang digelutinya. Menyasar CFD, Universitas Terbuka Jember yakin akan menjaring akar rumput dimana masyarakat yang berkumpul dalam kegiatan tersebut merupakan masyarakat yang beragam dan majemuk. Sehingga harapan besar Universitas Terbuka Jember untuk turut mencerdaskan bangsa dan membentuk generasi emas di tahun-tahun mendatang dimulai dengan kegiatan yang sederhana tapi mampu memberikan dampak kedekatan dengan masyarakat. Sifat terbuka dalam diri Universitas Terbuka akan membentuk ruang inklusif dengan diadakannya kegiatan di tengah masyarakat karena seyogyanya kampus dibentuk dari masyarakat. Ditambah lagi kegiatan CFD sudah menjadi kegiatan rutinan tiap wilayah Kabupaten/Kota yang selalu ramai dikunjungi masyrakat di hari weekend memberikan ruang bagi masyarakat yang sibuk pada hari kerja untuk mengetahui lebih dalam dan lebih dekat dengan Universitas Terbuka khususnya Universitas Terbuka Jember.
Dalam laporan setiap tim yang berangkat dalam kegiatan CFD tersebut, terdapat jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi mata kuliah cukup tinggi, yakni terdapat sekitar 50 orang lebih. Selain itu, kegiatan ini menjangkau sekitar 200 orang lebih untuk mengetahui lebih jauh bagaimana perkuliahan di Universitas Terbuka yang masih awam bagi mereka. Seperti bagaimana Universitas Terbuka dapat memberikan kesempatan bagi mereka yang sudah bekerja, bagaimana perkuliahan online dilaksanakan, bahkan hingga bagaimana Universitas Terbuka dapat menjangkau segala kalangan baik anak muda maupun tingkat profesional yang memberikan harga terjangkau. Bagi masyarakat, berkuliah dengan harga terjangkau atau murah bagaikan sebuah oase di tengah tingginya biaya pendidikan tinggi yang mencakup uang gedung hingga biaya SPP yang tidak mampu menjangkau kalangan menengah ke bawah. Sedangkan Universitas Terbuka mampu menjawab tantangan tersebut yang dimana setiap lapisan masyarakat dapat menjangkau biaya yang murah di Universitas Terbuka. Ditambah lagi, pada Tahun Akademik 2024/2025, Universitas Terbuka menawarkan beasiswa CSR bagi siswa-siswi kelas XII SMA/SMK/MA sederajat bagi mereka yang mendaftar melalui jalur SNBP. Kali ini, Universitas Terbuka Jember juga dipercaya menjadi salah satu UT Daerah yang juga menerima pendaftaran bagi calon mahasiswa dengan skema SNBP yang tak luput disampaikan dalam perbincangan dengan masyarakat yang mengunjungi booth Universitas Terbuka.
Pada dasarnya, kampus haruslah menjadi bagian dari masyarakat. Kegiatan pendekatan kepada kalangan masyarkat yang lebih inklusif di tengah kegiatan CFD mendorong masyarakat untuk lebih sadar bahwa pendidikan adalah hak mereka yang harus dikejar. Nanik yang merupakan salah satu pengurus kelompok belajar di Kota Probolinggo mengatakan, "Peluang UT sangatlah besar menjangkau masyarakat luas, karena dengan UT mereka dapat mendapatkan pendidikan tinggi dengan mudah." (Dio)